Thursday, 21 February 2013

the hardest part of our life

saat mulai menulis cerita ini, pas banget backsound lagunya Judika yang Mama Papa larang. kisahku sama persis dengan cerita di lagu itu. hubungan yang tidak direstui oleh orangtua. lebih tepatnya belum direstui. kita sudah setahun lebih pacaran. aku mengenal keluarganya disaat hubungan kita sudah berjalan 9 bulan. saat itu dia wisuda dan aku dikenalkan secara langsung. dari pertemuan itu, berlanjut pertemuan-pertemuan selanjutnya yg terjadi dirumahnya. keluargaku memang belum tahu soal hubungan kita, sampai akhir tahun kemarin aku memberanikan diri untuk cerita semuanya. tanpa diduga sebelumnya, reaksi orangtuaku menolak dengan tegas. alasannya karena dia rumahnya jauh n pekerjaannya swasta sedangkan orangtuaku menginginkan aku dengan PNS. aku sangat mengerti dan memahami maksud orangtua yg ingin aku menikah dengan PNS. soalnya nanti PNS kan bisa dapet pensiun dan kerjaannya nggak mungkin bangkrut. sekarang dia masih bekerja di kantor omnya di bidang kontraktor, sesuai dengan bidangnya memang. dia tahu reaksi keluargaku. dia pun mengerti n suatu saat nanti kalo ada tes PNS pun dia ikut tapi nggak terlalu ngoyo. semoga saja dia bisa jadi PNS karena aku takut kalo dia nggak jadi PNS, orangtuaku nggak bakal mau menerima hubungan kita. orangtuaku tipe yang kaku n keras. kalau udah bilang A nggak bakal bisa berubah jadi B. kalaupun berubah bakalan susah banget. keluargaku sangat bertolak belakang dg keluarganya yg welcome n sangat berharap aku dan dia bisa berjodoh. aku pun sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri. mulai sekarang kita harus bener-bener fight demi hubungan kita karena kita tahu jalan yg bakal kita lewati terjal, berbatu, penuh cobaan apalagi terganjal restu orangtua. kalo aku disuruh milih, aku nggak bisa, baik orangtua n dia, dua-duanya sangat aku sayang. aku pernah diminta menjauhi dia tapi aku nggak bisa. aku yakin suatu saat nanti pasti ada solusinya. aku yakin suatu saat ketika aku udah lulus n kerja, trus dia juga uda jadi PNS restu itu bakalan kita dapatkan. impian untuk menikah sesuai target pupus sudah. sekarang kita harus fight demi masa depan masing-masing sambil tetap bergandengan tangan menghadapi kerasnya cobaan hubungan kita. setelah kejadian itu, berat rasanya aku menjalani hubunganku dan hidupku. semuanya sudah berubah. sikon di keluargaku sudah tidak sehangat dulu. mamaku pun memilih untuk mendiamkan aku. aku tetap bertahan karena aku yakin dia jodohku. aku yakin kita bisa bahagia. aku yakin rejeki udah ada yang mengatur jadi nggak usah khawatir soal rejeki n uang.semoga saja kelak impian kita untuk menikah bisa tercapai, entah kapan. yang jelas sekarang kita fokus dengan masa depan masing-masing sambil terus menguatkan hubungan kita. sulit jika menjalani hubungan tanpa adanya restu orangtua tapi inilah kenyataannya dan aku harus menghadapinya. cobaan ini menjadikan hubungan kita semakin kuat dan kita semakin dekat meski kenyataannya kita berjauhan sekarang. apalagi kita sama-sama yakin kalo kita ditakdirkan untuk selalu bersama selamanya. aku akan memperjuangkanmu dan aku yakin kamu pun begitu :)

2 comments: